Cari Blog Ini

Minggu, 01 Agustus 2010

Piala Indonesia : Sriwijaya FC mendapat sejarah baru!

Sriwijaya FC mencetak sejarah menjadi satu-satunya tim yang meraih Piala Indonesia sebanyak tiga kali, dan ketiganya direbut secara beruntun, setelah mengalahkan Arema Indonesia dengan skor 2-1 pada partai final yang digelar di Stadion Manahan, Solo, hari Minggu (1/8) malam.
Arema berusaha mengambil kendali permainan dengan melakukan pressure ketat dan keras pada pemain Sriwijaya FC sejak menit awal, dan kondisi tersebut membuat tensi permainan sudah memanas sejak wasit meniup peluit tanda dimulainya laga.
Permainan keras dan cepat yang diperagakan Arema sempat menyulitkan para penggawa Sriwijaya FC di 10 menit pertama, namun pelan tapi pasti mereka mampu keluar dari tekanan dan balik memberikan perlawanan pada skuad muda Singo Edan.
Di menit 13 Sriwijaya FC bahkan memiliki peluang emas untuk meraih keunggulan ketika tendangan Pavel Solomin dari dalam kotak penalti memanfaatkan bola rebound yang ditepis kiper Arema, Kurnia Meiga tetapi pemain belakang Arema dengan sigap menghalau bola di depan garis gawang.
Menit 20, Arema mendapat pukulan telak ketika penyerang sekaligus kapten mereka, Noh Alam Shah langsung diusir wasit Jimmy Napitupulu karena dianggap dengan sengaja mengangkat kaki terlalu tinggi saat berduel dengan bek Precious Emuejeraye.
Sementara dua menit kemudian giliran Laskar Wong Kito yang kehilangan kiper utama mereka Ferry Rotinsulu akibat cedera dan harus digantikan kiper veteran Hendro Kartiko.
Kehilangan satu pemain tidak membuat permainan Arema limbung. Bahkan mereka sempat mengancam gawang Sriwijaya FC lewat tembakan Roman Chmelo dari sudut sempit di menit 24, tetapi aksi penyerang Arema itu masih bisa diblok kiper Hendro Kartiko.
Pertandingan terus berjalan dengan tempo cepat dan keras tetapi kedua tim gagal membobol gawang lawan masing-masing hingga laga babak pertama harus diakhiri dengan skor imbang tanpa gol.
Pertandingan babak kedua sempat ditunda sekitar satu jam akibat intervensi pihak kepolisian, namun pada akhirnya bisa dilanjutkan kembali setelah terjadinya negosiasi yang alot dengan pihak PSSI.
Hal tersebut tampaknya membuat level konsentrasi kedua tim menurun, terutama di kubu Arema. Akibatnya Sriwijaya FC segera mengambil keuntungan dengan unggul cepat saat laga baru berjalan tiga menit. Sundulan Keith Kayamba Gumbs memanfaatkan umpan tendangan sudut tak mampu dibendung para pemain Arema.
Sriwijaya FC yang unggul jumlah pemain segera menguasai jalannya pertandingan namun beberapa peluang yang mereka dapatkan gagal membobol gawang Arema, termasuk di menit 66 ketika Zah Rahan melancarkan tendangan spekulasi dari tengah lapangan, beruntung Kurnia Meiga mampu menepis bola yang mengarah ke gawangnya.
Memasuki menit 70, Arema justru menemukan kembali semangat juang mereka dan balik melancarkan serangan berbahaya. Hasilnya, di menit 72 sebuah sontekan Muhammad Ridhuan dari dalam kotak penalti memanfaatkan kemelut di depan gawang Sriwijaya FC, berhasil merobek gawang Hendro Kartiko.
Tersentak oleh gol Arema itu, Sriwijaya FC baru meningkatkan tempo dan hanya butuh waktu delapan menit untuk mereka kembali meraih keunggulan. Pavel Solomin yang lolos dari perangkap offside menaklukkan Kurnia Meiga dengan tendangan kaki kanan akurat dari dalam kotak penalti.
Arema berusaha menyamakan kedudukan kembali, namun Sriwijaya FC tak mau tinggal diam dan hanya bertahan untuk mempertahankan keunggulan, sebaliknya mereka memilih tetap tampil menyerang di sisa waktu pertandingan.
Sepuluh menit waktu yang tersisa ternyata tak mampu menolong Arema dari kekalahan dan di akhir pertandingan mereka pun harus rela menyerahkan trofi Piala Indonesia kembali diboyong Laskar Wong Kito untuk ketiga kalinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar